September 17, 2024
Health Uncategorized

BERITA KEGIATAN SIDANG ISO/TC 217 COSMETICS

Team Project Indonesia Persiapkan Metode Analisis 1,4 dioksin pada kosmetik menuju ISO Standard

Pusat Pengembangan Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPPOMN) bersama dengan anggota Komite Teknis Kosmetik 71-07 dan tim expert harmonisasi metode analisis 1,4 dioksan dalam kosmetik berpartisipasi dalam sidang ISO/TC 217 Cosmetics Working Group 3 Analytical Methods yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting (Kamis, 28/3). Sidang ini turut dihadiri oleh Kepala PPPOMN-BPOM, Susan Gracia Arpan serta Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Heru Suseno.

Tim expert Indonesia diketuai oleh Prof. Dr. Apt. Abdul Rohman, M.Si dari Universitas Gadjah Mada (UGM) beserta anggota yang berasal dari Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan (PPPOMN-BPOM), Badan Standardisasi Nasional, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan Kementerian Perindustrian (BBSPJIKFK-Kemenperin), PT. Angler BioChemLab memaparkan New Work Item Proposal (NWIP) dengan judul “Determination of 1,4-Dioxane in Cosmetic Products by Headspace Gas Chromatography Mass Spectrometry (HS GC-MS)”. Headspace GC-MS telah digunakan dalam jurnal – jurnal penelitian internasional sebagai metode yang andal dan sensitif untuk mendeteksi dan mengukur 1,4-dioksan dalam produk kosmetik.

Pengajuan usulan metode 1,4 dioksan ini berdasarkan hasil tindak lanjut rekomendasi sidang ASEAN Cosmetic Testing Laboratory Committee (ACTLC) ke-21 yang dilaksanakan pada November 2023. Hasil sidang ACTLC tersebut merekomendasikan harmonisasi metode 1,4 dioksan menjadi standar ISO yang diadopsi dari standar ASEAN Cosmetic Method (ACM) No. 011 dengan Indonesia sebagai project leader yang didukung oleh para anggota ASEAN lainnya. Metode pengujian yang dikembangkan oleh PPPOMN-BPOM ini telah dilakukan uji validasi dan uji kolaborasi yang dilakukan oleh 10 laboratorium peserta, yaitu 3 laboratorium anggota AMS, 6 laboratorium Balai Besar/Balai POM, dan laboratorium PPPOMN dengan hasil telah memenuhi persyaratan untuk semua parameter.

Menurut US Food and Drugs Administration (US-FDA) senyawa 1,4-dioksan merupakan trace contaminant yang tidak digunakan sebagai bahan dalam kosmetik, namun mungkin terdapat dalam jumlah yang sangat kecil di beberapa kosmetik. 1,4-dioksan terbentuk sebagai produk sampingan selama proses pembuatan bahan kosmetik seperti Sodium Lauryl Sulphate atau Polyethylene Glycol yang bersifat karsinogen dalam jangka panjang, sedangkan jangka pendeknya dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan serta gangguan ginjal dan liver dengan Maximum Residue Limit sebesar 10 ppm berdasarkan ketetapan The Scientific Committee on Consumer Safety (SCCS) of the European Commission.

Pada sidang ISO/TC 217 Working Group 3 yang dipimpin oleh Mr. Pierre Antonie Bonnet dengan sekretaris sidang Mrs. Amy Michel dan dihadiri oleh lebih dari 30 orang expert dari berbagai negara di dunia mencatat beberapa klarifikasi teknis yang diajukan oleh team expert Amerika Serikat, Perancis, Srilanka, dan Arab Saudi diantaranya terkait dengan matriks sampel yang digunakan, prosedur pengujian, parameter validasi, serta hasil uji validasi dan uji kolaborasi. Negara anggota lainnya memberikan apresiasi kepada Indonesia karena telah melaksanakan uji kolaborasi untuk mengembangkan metode analisis ini.

Hasil sidang menyepakati rekomendasi metode analisis 1,4 dioksan untuk ditinjau lebih lanjut oleh para negara anggota. Team project Indonesia akan segera mengirimkan draft standar dan NWIP kepada sekretariat ISO/TC 217 WG 3 dan didistribusikan kepada seluruh expert team di Working Group 3 untuk mendapat tanggapan dan akan dibahas kembali pada sidang ISO/TC 217 WG 3 berikutnya yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Diharapkan dengan pengembangan metode analisis 1,4 dioksan yang diajukan team project Indonesia akan mempermudah pengujian kosmetik sehingga dapat mengurangi dampak dari senyawa tersebut bagi konsumen serta meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk kosmetik.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video