Perkembangan Industri kosmetik di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Salah satu penyebabnya yaitu produk kecantikan telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi wanita. Selain digunakan untuk mempercantik diri, produk kecantikan juga digunakan oleh wanita untuk mengekspresikan dirinya. Oleh sebab itu, produk kecantikan telah menjadi komoditas yang berpengaruh dalam peningkatan ekonomi di dunia dan khususnya di Indonesia.
Tren produk kecantikan terus berkembang dan semakin berfokus pada pendekatan alami untuk merawat kulit. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah kosmetik dengan kandungan probiotik.
Produk kecantikan ini sebenarnya sudah mulai dikenal di Indonesia sejak dua tahun belakangan. Komponen berupa makhluk hidup yang selama ini dikenal sebagai pendukung kesehatan pencernaan kini merambah area pemanfaatan yang lebih luas, salah satunya kecantikan kulit.
Mengenal Probiotik dalam Kosmetik
Probiotik ada di dalam kosmetik?
Memangnya ada?
Kita telah mengenal probiotik sebagai mikroorganisme baik yang ada pada makanan fermentasi seperti tempe, tape, yogurt, kefir, dan kombucha yang memberikan banyak manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya. Para ahli mendefinisikan probiotik sebagai mikroorganisme hidup yang ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, ternyata konsumsi probiotik tidak hanya terbatas pada produk makanan dan minuman. Riset penggunaan probiotik dalam produk kosmetik ternyata telah berkembang pesat.
Menurut “Probiotic Cosmetic Products Market Forecast, Trend Analysis and Competition Tracking-Global Market Insights 2020 to 2030”, diproyeksikan pasar produk probiotik akan mengalami pertumbuhan 12% pada sepuluh tahun ke depan. Pada tahun 2021, Barragan dkk melakukan penelusuran secara daring pada dua marketplace besar di Amerika Utara dan menemukan fakta setidaknya terdapat 50 produk kosmetik seperti skincare, deodorant, dan hair care dijual dengan klaim mengandung probiotik. Klaim yang paling umum ditujukan untuk “menyeimbangkan” mikrobioma kulit, meningkatkan perlindungan kulit, dan meningkatkan kesehatan kulit.
Spesies probiotik yang digunakan dalam kosmetik dengan klaim mengandung probiotik tersebut antara lain: Lactobacillus, Lactococcus, Alteromonas Baumann, Bifidobacterium longum, Lactococcus, Streptococcus thermophilus. Sebuah produk dengan klaim mengandung probiotik setidaknya perlu memenuhi tiga kriteria penting: 1) Penggunaan strain dengan tujuan tertentu perlu dilengkapi dengan informasi karakteristik dari strain tersebut baik genetik maupun fenotip yang dibuktikan dari hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah, 2) Pada saat produk digunakan, jumlah mikroorganisme hidup dalam produk harus sesuai dengan jumlah yang diklaim atau sesuai dengan hasil uji klinis, 3) Penggunaan produk pada konsumen perlu ditentukan dengan jelas teknik pemberian, dosis, dan lama penggunaannya melalui penelitian pada manusia.
Manfaat Probiotik dalam Kosmetik
Probiotik dalam kosmetik telah menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir karena manfaatnya yang unik bagi kesehatan kulit. Berikut adalah beberapa manfaat utama probiotik dalam produk kosmetik:
- Memperkuat Pelindung Kulit
Probiotik membantu memperkuat lapisan pelindung kulit dengan mendukung mikrobioma alami pada kulit. Hal ini dapat membantu kulit mempertahankan kelembaban dan menangkal polutan atau zat iritan dari lingkungan, sehingga mengurangi risiko peradangan atau iritasi.
- Menyeimbangkan Mikrobioma Kulit
Mikrobioma kulit yang sehat sangat penting untuk menjaga kulit bebas dari jerawat, eksim, dan masalah kulit lainnya. Probiotik membantu menyeimbangkan mikrobioma dengan meningkatkan jumlah bakteri baik pada kulit, yang mampu melawan pertumbuhan bakteri jahat penyebab masalah kulit.
- Mengurangi Peradangan dan Kemerahan
Probiotik memiliki sifat anti inflamasi yang bermanfaat untuk mengurangi kemerahan dan pembengkakan. Ini sangat berguna bagi orang dengan kulit sensitif atau mereka yang memiliki kondisi kulit seperti rosacea, di mana peradangan sering menjadi masalah utama.
- Anti-Penuaan
Probiotik juga dapat membantu dalam perawatan anti-penuaan. Dengan menyeimbangkan mikrobioma kulit dan mengurangi peradangan, probiotik dapat membantu menjaga kulit tetap halus dan kenyal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik membantu meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit, yang keduanya penting untuk mencegah garis halus dan kerutan.
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Probiotik berpotensi mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit karena kemampuannya untuk menyeimbangkan bakteri dan menurunkan risiko infeksi. Dengan menstabilkan mikrobioma kulit, probiotik dapat membantu regenerasi kulit lebih cepat.
- Mengurangi Jerawat dan Masalah Kulit Lainnya
Dengan mengurangi bakteri jahat dan mendukung keseimbangan mikrobioma, probiotik dapat membantu mengurangi jerawat dan menjaga pori-pori tetap bersih. Ini membuat probiotik sangat populer dalam produk perawatan kulit untuk kulit berminyak atau berjerawat.
Dengan semua manfaat ini, probiotik semakin sering ditemukan dalam berbagai produk perawatan kulit, seperti pembersih wajah, pelembab, serum, dan masker
Tantangan Pengawasan Kosmetik mengandung Probiotik
Suatu mikroorganisme dapat dianggap sebagai probiotik apabila memenuhi beberapa karakteristik utama seperti strain telah dikarakterisasi baik secara fenotip dan genetik, jumlah mikroorganisme dalam suatu produk pada saat penggunaan harus sesuai dengan saat dilakukan uji terhadap pembuktian manfaatnya terhadap target yang diinginkan serta dosis dan jangka waktu penggunaan harus didasarkan pada bukti ilmiah terhadap pengguna produk.
Manfaat penggunaan probiotik dalam produk memang sudah bukan rahasia lagi. Salah satu tantangan pengawasan produk mengandung probiotik di Indonesia yaitu terkait penerapan regulasi, terutama mengenai klaim mutu, keamanan dan khasiat probiotik yang digunakan. Bukti ilmiah yang kuat dan sejarah penggunaan yang aman sangat penting untuk mendukung klaim produk kecantikan mengandung probiotik.
Lagipula, tidak semua strain mikroorganisme dari jenis yang sama memiliki fungsi sebagai probiotik. Hal ini tidak cukup dilakukan dengan pembuktian fenotip, namun harus dibuktikan secara genotip. Ketersediaan baku pembanding hingga tingkat strain yang sama diperlukan jika pengawas harus melakukan pembuktian keaslian strain yang digunakan.
Sifat komunitas mikroorganisme yang beragam serta saling berhubungan, dan bagaimana mikroorganisme berinteraksi dengan inangnya, menyebabkan sulitnya menciptakan produk yang sempurna. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak bukti penelitian untuk menggambarkan efeknya secara rinci terutama jika produk kosmetik ber-probiotik akan dikomersialisasi.
Selain itu, jika dikaitkan dengan formulasi produk yang menggunakan probiotik hidup, maka umur simpan dan stabilitas produk menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Kedua hal tersebut sangat penting untuk mempertahankan kemanjuran produk selama masa simpannya. Dalam rangka mewujudkan produk yang stabil selama masa simpan tertentu, umumnya kosmetik akan diformulasi dan dikemas menggunakan teknologi canggih. Oleh karena itu, adanya bukti ilmiah terkait stabilitas selama masa simpan akan mendukung kepercayaan terhadap produk yang akan diedarkan.
Jika semua itu telah dipenuhi, maka usaha tersebut tentunya harus dibarengi dengan edukasi konsumen agar konsumen menyadari pentingnya mengecek label produk dan memahami penggunaan produk kosmetik yang mengandung probiotik.
Penguatan sistem pengawasan tentunya perlu didukung dengan kolaborasi sinergis antara lembaga pengawas, industri, dan akademisi untuk memastikan probiotik yang beredar di pasar Indonesia tidak hanya aman, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang terbukti secara ilmiah.
Leave feedback about this